Current Ratio Adalah Alat Evaluasi Bisnis? - MANORINFO
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Current Ratio Adalah Alat Evaluasi Bisnis?

 Mengetahui Cara Perhitungan dari Current Ratio Dalam Saham 

 

 

 

Current ratio adalah alat untuk mengukur kemampuan likuiditas perusahaan dalam jangka pendek. Analisis dengan menghitung rasio lancar umum dilakukan oleh para investor, kreditur, maupun trader. Pemeriksaan keuangan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesanggupan perusahaan dalam membayar kewajiban dan seberapa layak perusahaan tersebut dipilih sebagai lahan investasi. 

 

Current Ratio Adalah Alat Evaluasi Bisnis?

Rasio lancar juga dikenal dengan sebutan rasio modal kerja. Rasio ini merupakan alat yang digunakan untuk mengevaluasi posisi solvabilitas jangka pendek suatu bisnis. Solvabilitas jangka pendek sendiri mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek atau kewajiban lancar jatuh tempo selama dua belas bulan.  

Dengan perhitungan rasio lancar, Anda bisa menguji kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan seluruh utang jatuh tempo. Apabila rasio lancar tinggi, artinya posisi solvabilitasnya kuat.  

Perhitungan rasio lancar akan lebih efektif apabila digunakan untuk membandingkan sejumlah perusahaan di bidang yang sama.  

Rumus Menghitung Rasio Lancar 

Dibandingkan rasio likuiditas lainnya, perhitungan current ratio adalah yang termudah dan sederhana. Rasio lancar dihitung dengan cara membagi total aset lancar dengan total kewajiban lancar bisnis.  

Rumus rasio lancar terdiri dari dua komponen, yaitu aset lancar dan kewajiban lancar. Aset lancar, meliputi uang tunai, tagihan, surat berharga, stok atau persediaan, piutang atau debitur, piutang jangka pendek, dan biaya dibayar di muka.  

Sementara kewajiban lancar, meliputi utang atau kreditor, utang tagihan, pendapatan diterima di muka, utang obligasi jangka pendek, wesel bayar jangka pendek, utang bunga, dan bagian saat ini dari hutang jangka panjang  

Agar lebih mudah, simak contoh penerapan rumus rasio lancar berikut ini.  

Contoh Satu 

Berdasarkan laporan tanggal 31 Desember 2019, neraca Perusahaan WYF menunjukkan total aset lancar sebesar Rp987.000.000,00 dengan total kewajiban lancar Rp400.000.000,00.  

Berapa rasio lancar perusahaan tersebut?  

Rasio Lancar = Aset Lancar : Kewajiban Lancar  

= Rp987.000.000,00 : Rp400.00.000,00  

= 2.46  

Rasio lancar Perusahaan WYF menunjukkan angka 2.46, yang artinya aset lancar perusahaan 2.46 kali lebih banyak dari kewajiban lancarnya. Bagi kreditur, angka tersebut dianggap baik karena perusahaan dinilai mampu membayar kewajiban lancarnya.  

Kendati angka 1.5 hingga 3 dianggap masih sehat, bagi investor maupun trader, angka 2.46 tersebut dianggap kurang baik. Pasalnya, semakin tinggi nilai rasio lancar, semakin besar kemungkinan dana kas menganggur. Meskipun tampak sepele, hal tersebut bisa memengaruhi profitabilitas.  

Contoh Dua 

Dari laporan neraca tahun 2019, Perusahaan LXE memiliki aset lancar:  

Uang tunai Rp15 miliar 

Investasi jangka pendek Rp4 miliar 

Sekuritas yang dapat dipasarkan Rp20 miliar 

Persediaan Rp25 miliar 

Sementara kewajiban lancarnya, meliputi:  

Hutang jangka pendek Rp13 miliar 

Hutang yang harus dibayar Rp18 miliar 

Lain-lain Rp3 miliar 

Berapa nilai rasio lancar Perusahaan LXE?  

Aset Lancar = Rp15 miliar + Rp4 miliar + Rp20 miliar + Rp25 miliar 

= Rp64 miliar  

Kewajiban Lancar = Rp13 miliar + Rp18 miliar + Rp3 miliar  

= Rp34 miliar  

Rasio Lancar = Aset Lancar : Kewajiban Lancar  

= Rp64 miliar : Rp22 miliar  

= 1.8  

Rasio lancar Perusahaan LXE menunjukkan angka 1.8. Artinya, aset lancar perusahaan tersebut 1.8 kali lebih banyak dari kewajiban lancarnya. Angka tersebut masih dianggap baik oleh kreditur karena Perusahaan LXE dinilai memiliki kemampuan untuk membayar kewajiban lancarnya.  

Bagi investor dan trader, angka tersebut juga dapat dikatakan baik. Pasalnya, nilai rasio lancar Perusahaan LXE dianggap tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Artinya, perusahaan dalam kondisi sehat dan kemungkinan dana kas menganggur tergolong rendah. Secara otomatis, pengaruh turunnya profitabilitas pun semakin berkurang.  

Sebenarnya, tidak ada batasan jelas mengenai rasio yang terlalu rendah atau tinggi karena hal ini tergantung pada jenis industri. Meskipun demikian, rasio tinggi dapat mengindikasikan bahwa perusahaan meninggalkan kelebihan kas yang tidak digunakan daripada berinvestasi untuk mengembangkan bisnisnya.  

Sederhananya, perusahaan dengan rasio lancar tinggi belum tentu memiliki kondisi yang lebih baik dibandingkan perusahaan dengan rasio lancar rendah. Pasalnya, rasio lancar hanyalah salah satu indikator keuangan yang dapat dianalisis oleh calon kreditor maupun investor.  

Demikianlah penjelasan singkat mengenai rasio lancar beserta contoh kasusnya. Setelah mengetahui current ratio adalah alat evaluasi bisnis, Anda akan mendapatkan gambaran dan kemudahan dalam menentukan investasi terbaik yang menguntungkan.