Tips Trading Jangka Pendek

Jakarta, Manorinfo - Jadi investor saham seharusnya lebih dulu tentukan arah investasinya, apa ingin melakukan investasi periode panjang atau mungkin trading periode pendek, karena masing-masing memiliki strategi yang lain.
Sebenarnya tidak dapat mengeklaim mana yang terbaik antara ke-2 nya karena masing-masing punyai keunggulan atau kekurangannya. Investor sendiri yang dapat tentukan apa mereka lebih pas trading pendek atau melakukan investasi periode panjang, atau bisa saja lakukan gabungan ke-2 nya hingga dapat membagikan portfolionya di antara yang dipakai untuk trading pendek dan investasi periode panjang.
Pemikiran yang dapat dilaksanakan oleh investor untuk tentukan arah investasinya diantaranya:
1. Pengetahuan yang dimiliki.
2. Saat yang ada.
3. Modal yang dipakai.
Ke-3 nya penting diperhitungkan supaya investasinya dapat capai hasil yang ideal dengan resiko yang terarah, karena tidak ada investasi yang bebas resiko.
Investor yang pilih lakukan trading periode pendek ini disebutkan "Trader". Beberapa taktik trading periode pendek yang menjadi panduan untuk raih cuan, diantaranya:
1. Trader harus cari "objek" saham yang memiliki pergerakkan lumayan aktif turun-naiknya secara harian atau volatilitasnya tinggi.
Jadi awalnya trader dapat memperhatikan dahulu sekian hari watak masing-masing saham, makin memiliki pergerakkan aktif itu makin bagus untuk objek trading periode pendek karena trader akan "bermain" antara fluktuasi naik menurunnya harga saham secara harian, yakni membeli saat harga condong akan naik dan jual saat harga condong akan turun.
Ini berlainan dengan pemahaman membeli saat harga sedang turun dan jual saat harga sedang naik.
2. Trader harus memiliki kekuatan Analisis Teknikal dan Tape Reading / Bandarmologi.
Analitis ini buat tentukan "timing" ataupun waktu saat yang pas untuk beli dan jual barusan.
Analisis teknikal ialah menganalisis mengenai tren pergerakkan harga dengan support volume. Sedang Tape Reading / Bandarmologi menganalisis pergerakkan harga selainnya support volume frekwensi, book order yang dipasang, harga paling tinggi / paling rendah, broker yang lakukan transaksi bisnis.Hingga trader dapat tentukan perkiraan harga mendatang apa condong naik atau turun.
3. Trader pun tidak bisa tamak dengan sasaran harga yang ingin diraih karena umumnya gain atau hasil yang bakal diraih memanglah tidak besar. Di sini Trader memiliki motto "sedikit tetapi teratur" hingga hasil dari yang sedikit tetapi kerap itu akan jadi besar.
Demikian juga saat hadapi risiko, Trader harus juga cepat lakukan eksekusi jual bila ada signal pengurangan tajam, supaya bisa batasi risiko yang semakin besar.
4. Trader memang seharusnya punyai saat yang cukup buat memantau pergerakkan harga yang demikian cepat dan menyaksikan transaksi bisnis yang terjadi atau book order.
Umumnya Trader periode pendek ini kurang memerhatikan Analisis Esensial dan cuman memprioritaskan gerakan harga saja. Tetapi walaupun memakai skema barusan, saya anjurkan masih tetap tentukan saham yang memiliki esensial yang baik untuk menghindar risiko terjelek yang dapat terjadi.